Wednesday, April 16, 2008

Timbangan.

Tanpa terasa sudah beberapa batang kuhabiskan. Tanpa terasa sudah bertahun-tahun gw selalu ditemani oleh sebuah gulungan tembakau ini menemani hidup. Walau membahayakan, tapi rasanya otak selalu mengatakan bahwa dialah yang selalu setia menemani gw dalam situasi apapun.

Apakah yang menyebabkan otak gw bisa melakukan persepsi seperti ini?
Sikap pesimistis pun menjadi kambing hitam dalam menghadapi masalah.. 
Diam dan selalu menyalahkan akan kekurangan yang ada. 
Pernah mencoba menjadi seseorang yang optimis, dan itu hanya berlangsung dalam hitungan minggu, tidak sampai bulan.
Penyakit pesimis menjadi seperti penyakit kanker yang diam-diam menggerogoti dan menyebabkan pemikiran yang makin dangkal.

Mencoba lagi merenungi.
Apakah jika kekurangan ini bisa diubah. Akankah kebahagiaan yang diimpikan itu datang?
Apakah semua itu akan menjadi nyata?
Jika mencoba memikirkan satu per satu.. Tampaknya Tuhan adil.
Adil dalam mendatangkan kebahagiaan dalam suatu kekurangan manusia.
Adil dalam membuat keseimbangan manusia.

Belum tentu kebahagiaan yg diidamkan itu datang dengan mengurangi kekurang yg ada.
Mungkin saja kebahagiaan masa lampau tak dapat lagi kita rasakan dengan menutupi kekurangan yang ada.
Akhirnya tiba saat "menerima".
ya menerima akan apa yang telah ada. 
mencoba memilah dan memahami kekurangan itu.. 
Kenapa kekurangan itu ada, dan kebahagiaan apa yg didpat dari kekurangan itu.

Semoga bisa menjadi manusia yang berada di jalan yang benar.

Best Regards, 
King Elnino

4 comments:

Anonymous said...

stop think.. n now we hav to move on..
cayo..

kuPeku said...

seperti biasa, gw binun dengan puisi lu.. sepertinya gw musti baca lagi sewaktu-waktu..

yang pasti, yang dapat gw tangkap dalam 2 menit gw membaca, Merokok itu merusak kesehatan. *cough2*

aruka said...

Wah om Nino ko ngerokok tp gak krurs aneh ni XDDD

Anonymous said...

Amin...
postingannya kali ini lain daripada biasanya